Tuesday 8 April 2014

Sejarah Sweet Iron Lowrider

  Sweet Iron Lowrider Bicycle Community (SIL-BC) berawal ketika ada beberapa orang yang melihat ulasan tentang sepeda unik bernama 'Lowrider' di salah satu majalah remaja dan liputan TV. Waktu itu, ada salah satu program TV yang menampilkan sebuah komunitas sepeda lowrider di jakarta pada sekitar tahun 2006-2007 kalo tidak salah sobat kami dari Jakarta Street Lowrider yang diliput TV lokal tersebut. Ditambah lagi ada liputan band punk rock dari Bali yaitu Superman Is Dead tengah mengendarai dan membahas sepeda unik ini. Beberapa dari kami pun pernah melihat sepeda ini di beberapa video klip rapper US. Kami lalu bekerjasama melakukan eksperimen pembuatan sepeda unik tersebut. Mulai dari pencarian tukang loak sepeda tua, hingga membuat part di tukang las. Kesulitan yang dihadapi saat itu yakni pembuatan part lowrider yang sangat sulit ditemui di toko sepeda biasa. Kami bertemu dengan penggemar sepeda lowrider juga di Gelora Bung Karno, Senayan pada pertengahan tahun 2008.
  Pada saat itu kami bertemu dengan rekan – rekan. Rekan-rekan kami itu berasal dari daerah yang berbeda-beda, seperti Kebon Jeruk, Meruya, Palmerah, Tanah Abang, Pasar Minggu, Radio Dalam, Kemang, Pondok Labu, Petogogan sampai Lebak Bulus. Sejak saat itu, hampir setiap minggu kami tidak pernah absen berkumpul di Pintu Satu VIP, Senayan untuk sekadar bertemu dan sekalian mencari segala informasi tentang dunia sepeda lowrider. Seiring berjalan waktu kami mulai melakukan gowes dimalam hari dari daerah walikota Jakarta barat, Bundaran Hotel Indonesia, Kota Tua, Kemang, Taman Menteng, hingga Tebet secara bergantian setiap malam minggu.
  Berkat kegiatan tersebut dan aktif di Forum lowrider indonesia yang dibuat oleh teman kami. kami pun mendapat teman-teman baru dari klub berbeda mulai dari Jakarta Street Lowrider, Sunsetriders, Lowrider Batavia, Lowrider Tebet, GPRS dari Priok, Bandung Lowrider Syndicate, R2 team Bandung dan teman-teman lowrider lainnya yang berada di Jakarta maupun Indonesia. Dengan bertambahnya teman-teman penghobi lowrider dari klub lain, pada akhir tahun 2008 kami pun sering diundang tuk meramaikan acara yang mereka adakan. Pada saat itu ada acara urbanfest 2008 yang diselenggarakan oleh Sunsetriders mengadakan kontes sepeda lowrider di Ancol. kami hanya datang dengan 2 orang dengan menggowes sepeda kami. Di TKP kami banyak bertemu penggemar sepeda lowrider lainnya, tapi belum kenalan secara langsung(karena dulu iko masih malu-malu kucing tuk bersapa dan tatapmuka ke teman-teman senior). Setelah urbanfest kami diundang gathering komunitas hingga kontes sepeda lowrider di senayan yang dikelola oleh Jakarta Street Lowrider. Dari mengikuti acara-acara tersebut warga SIL sudah terkumpul sedikit demi sedikit. kalau tidak salah di bulan november ada kontes di Serpong. Kami tanpa ragu memutuskan tuk gowes bersama LOWTE ke Serpong melalui rute Kebon Jeruk - Meruya - Ciledug - Alam Sutera - Serpong). 




  Setelah mengikuti acara tersebut ternyata semakin banyak yang ikut berkumpul dengan kami. Maka kami mencoba berkumpul di titik tengah Jakarta yaitu pada saat Car Free Day (CFD) yang dicanangkan oleh Pemerintah DKI Jakarta sejak tahun 2004. Bunderan Hotel Indonesia (Bunderan HI) kami anggap lokasi paling mudah dijangkau dari seantero Jakarta tiap CFD di akhir bulan (karena awal CFD hanya akhir bulan dan sekarang menjadi setiap minggu pagi mulai pukul 06.00 – 11.00 WIB). Ketika demam Car Free Day kian marak, kami justru belum memiliki nama komunitas walau telah rutin berkumpul setiap minggunya di Bunderan HI dan GBK Senayan. Pada pergantian tahun 2008-2009 beberapa dari kami melakukan turing pertama kami ke Cibatok, Bogor tuk merasakan turing jauh dan merasakan pesta perayaan tahun baru di Bogor. "Apa nama komunitasnya?", tanya rekan dari beberapa komunitas lowrider lainnya. Kami pun bingung menjawabnya karena memang belum terpikirkan untuk membentuknya. Bahkan, saat itu kami masih terpukau pada urusan gowes, kumpul dan bersenang-senang saja.



     Memasuki tahun 2009 dengan semangat baru kami segera mengeluarkan wacana pembentukan nama komunitas sendiri. Pada tanggal 11 Januari 2009, banyak warga lowrider yang tengah berkumpul di Pintu Satu GBK, Senayan. Saat itu pun kami putuskan dengan musyawarah untuk membentuk suatu komunitas sendiri. Akhirnya, muncul tiga nama yang diajukan sebagai nama komunitas kami. Pemilihan nama komunitas akan menggunakan sistem pemungutan suara (layaknya anggota DPR saja). Syaratnya, nama yang diajukan tidak menggunakan nama tempat atau jalan sekitar Jakarta, karena kami rasa justru akan membatasi jumlah anggota yang ingin bergabung dengan komunitas ini. kami setuju menggunakan nama komunitas Sweet Iron Lowrider. Menurut Koko sang pengaju nama SIL memiliki arti "Sweet" itu Bahasa Indonesianya manis sedangkan "Iron" itu merupakan besi, maka bila digabungkan yaitu besi yang terlihat manis yang memiliki arti kami membangun sepeda dari kerangka sepeda (frame) yang sudah uzur, dibangun kembali (restorasi) dengan cat mengkilap, bagian lainnya (parts) dilapisi chrome ataupun emas, maka jadilah sepeda impian yang manis untuk dilihat dan mencerminkan jati diri pengendaranya. Para warga yang memutuskan nama tersebut yaitu Mas Agus, Onoz, Amrin, Nana, Ozan Arab, Anggi, Ojan, Om Djoko, Raden, Wiby, Andy, Riza, Iko, Bang Ano, Tono, Jibon, Koko & Aday. Sejak awal berdiri, kami tidak menganut struktur organisasi yang kaku, sebagaimana terdapat dalam teori-teori organisasi yang ada di dunia. Buat kami, semua anggota punya hak yang sama baik baru bergabung atau sudah lama. Sejak awal berdiri, kami menganggap tidak perlu adanya seorang ketua untuk mengatur jalannya komunitas. Kami memilih untuk memakai sistem PO (Project Officer), yang memiliki arti semua warga mempunyai hak yang sama untuk menjalankan dan membangun komunitas ini serta bertanggung jawab atas apa yang dia usulkan. Namanya juga komunitas yang baru lahir, semangat tuk gowes menggebu-gebu. Waktu itu warga SILBC ingin sekali merasakan gowes di Bonbin Ragunan. akhirnya kesampaian juga merasakan gowes sambil melihat isi Bonbin.


   Dengan nama Sweet Iron Lowrider inilah kami pernah diajak mewakili kelurahan di wilayah Walikota Jakarta Selatan untuk gowes bareng Bakti Sosial ke Bogor. Salah satu stafnya memberi regulasi agar kami gowes dengan satu jenis sepeda tertentu saja dan kami berbeda sepeda dengan mereka. Karena kami tidak bisa menerima regulasi itu, maka dengan rombongan 11 lowrider kami putuskan untuk gowes terpisah dari rombongan walikota tersebut. Alhamdulillah kita sampai dengan selamat, walau ada hambatan yang menghantam kami. Salah satu warga kami terjangkit demam tinggi akibat kurang matangnya persiapan untuk menempuh jarak 60 Km. Di sela-sela acara salah satu warga nyeletuk, "gimana kalo kita gowes di Bandung, karena gowes ke Bogor aja nyampe". 





  Dengan modal pertemanan kami dengan beberapa komunitas lowrider di Bandung. Pada bulan Juli 2009 kami pun menggeber impian kami tuk ke Bandung. Akhirnya kami putuskan menyewa truk barang tuk 16 anggota bercampur dengan sepedanya, karena sebelumnya kami sempat survei ke stasiun dan terminal dari ke dua tempat tersebut hasilnya nihil. Di bandung kami menginap di rumah saudara dari salah satu warga SILBC. Kami pin bergegas menuju kota Bandung dari jam 5 pagi menuju Balaikota Bandung, Disana kami disambut dari sobat-sobat Bandung Lowrider Syndicate dan R2 team cruiser division. Kami diajak berkeliling kota Paris Van Java selama kurang lebih 2 jam *baca lebih lengkap >> di sini. Setelah bergaul dengan komunitas lowrider lainnya kami mendapat banyak informasi di bidang sepeda lowrider khususnya di Indonesia. 
  Informasi yang kami dapat juga semakin banyak seperti forum sepedakustom . co . nr, tempat pembuatan part yang baru, penjual part-part unik nan langka hingga acara komunitas lowrider seperti kontes dan gathering. Pas bulan puasa kami mengadakan acara buka puasa *artikelnya bisa dicek >> (BUBAR) bersama di salah satu rumah warga SILBC, acara tersebut untuk memperat antar warga yang ada acara tersebut menjadi acara rutin dalam menyambut bulan ramadhan setiap tahunnya. seiring berjalan waktu kami diajak salah satu dari personel band speak up untuk terlibat dalam acara mereka bertujuan untuk sahur bareng dengan tema Sahur On The Rock *artikel bisa cek di>> sahur on the rock, karena melibatkan beberapa band indie punkrock yang ada di Jakarta tuk berbagi ke suatu panti asuhan anak yatim yang terletak di bilangan Pejompongan. 
 Setelah itu pada bulan oktober kami mempersiapkan 3 sepeda lowrider kami tuk mengikuti urbanfest lowrider kontes yang diselenggarakan oleh teman-teman kami dari Sunset Riders, kami mengikut sertakan sepeda kami karena ingin mendapatkan pengalaman dalam kontes sepeda lowrider. Ada dua rombongan kami yang mendatangi kontes tersebut rombongan pertama yaitu warga yang mengikuti kontes dan rombongan ke dua yaitu warga yang mengowes sepedanya ke tempat kontes. Kontes bagi kami adalah kita pamer hasil karya kita ke publik, urusan menang ataupun kalah itu nomor ke 10. Setelah pengumuman pemenang dari ke tiga sepeda tersebut tidak ada yang juara, tanpa disangka panitia mengumumkan kami menyabet gelar 'The Best Club' dari acara tersebut. 




Seiring berjalan waktu kami sering mendapat undangan mengikuti acara-acara musik indie tuk memamerkan sepeda-sepeda kami. pada tahun ini kami kehilangan warga kami bernama Ahmad Anwar karena sakit
  Pada tahun 2010 kami memulai dengan acara ultah kami dengan gowes terlebih dahulu lalu kita merayakan ultah di gelora bung karno, karena di sana kami lahir di sanalah kami merayakan ultah kami. Pada tahun ini juga kami mendapatkan berbagai penghargaan yang kami terima. Karena itu kamipun kenal dengan teman-teman media jadi banyaknya yang mewawancarai kami sehingga kami pun mulai dikenal di mata masyarakat. Di tahun ini salah satu warga kami yang bernama Leo sedang menikmati liburannya di Bali. Dia juga membawa sepedanya tuk gowes di sana. Di sana leo pun disambut dengan hangat dari sahabat-sahabat Lowli. Lowli sebuah komunitas sepeda lowrider yang berada di Bali. Dari perkenalan tersebut kami diajak hang out di bar milik Jerinx salah satu personel band Superman Is Dead yang berbasis gang Poppies Lane 2, Kuta Bali. Lagi-lagi Leo pun disambut dengan hangat oleh Jerinx lalu dikenalkan dengan Kape pembetot bas dari band Suicidal Sinatra yang sekaligus bartender di Twice Bar, Eko yang merupakan manajer dari band Devildice dan juga Crew of Saint, teman-teman dari manajemen Outsider inc, teman-teman dari manajemen Electrohell cloth yang merupakan bisnis milik Bobby Kool sampai berbagai teman-teman dari 'brandal' Poppies. Dari perkenalan hangat tersebut maka Leo dipercayai setiap acara panggung mereka di Jabodetabek tuk memamerkan sepeda lowrider dari kami (cerita tentang leo selengkapnya >> di sini ). Pada tahun ini salah satu warga kami yang bernama Dendra pulang ke kampungnya di Bali demi mengejar gelar sarjananya disana. Tak berapa lama dia pulang, dia meminta izin tuk membangun sebuah komunitas lowrider di daerahnya dengan membawa nama SILBC, tanpa pikir panjang kami yang di Jakarta mengizinkan mereka membangun komunitas SIL di Bali. 

   Di tahun 2011 kami mengadakan acara gowes bareng yang bernama FunKruizin. Kami mendapat ide dari beberapa acara funbike biasa, tapi selama ini satu pun tidak ada yang melihat potensi dari komunitas lowrider. Selain itu ide ini muncul dari komunitas luar negeri bernama Chopaderos yang berbasis di Amerika, Belanda & beberapa wilayah eropa. Mereka hampir setiap tahun mengadakan gowes bareng di negaranya, mereka gowes 3 hari, per harinya mereka gowes +/- 50km. Dengan konsep tersebut kami padu dengan konsep funbike jadilah acara funkruizin. Di acara itulah kami gebrak pola pikir yang ada, kami mensajikan gowes bareng dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Parkir Timur GBK, Senayan. Acara tersebut menyedot 450 penggemar sepeda lowrider dari seluruh komunitas seantero Jabodetabek, Bandung & beberapa teman dari Makassar. Konsep acara tersebut adalah dari kita untuk kita dimana seluruh hadiah yang ada, itu merupakan sumbangan dari seluruh orang yang hadir dalam acara tersebut. ya tentunya hadiahnya berupa part-part lowrider dan kustombike. Setelah pembagian hadiah beres ternyata ada memicu tuk mengadakan balapan drag race antar sepeda. Maka jadilah balapan tersebut yang di menangkan oleh Sandow salah satu atlet angkat besi terbaik Indonesia yang meraih medali emas di olimpiade China. 



    Kami menyadari bahwa seiring berjalannya waktu, akan memancing banyak anggota baru untuk bergabung dengan SIL-BC. Sehingga kami memutuskan untuk fokus melakukan konsolidasi ke dalam (internal) dengan tujuan membangun fondasi komunitas yang kuat. Konsolidasi tersebut berupa usaha untuk membantu memecahkan masalah yang timbul di antara para anggota dan memberi motivasi ke anggota. Kami menganggap seluruh anggota itu adalah satu keluarga dan saudara.Kami tidak hanya berteman dengan komunitas lowrider saja, tetapi kami juga berteman baik dengan komunitas lainnya seperti KosKas (Komunitas Sepeda Kaskus), KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia), Komunitas Ontel Batavia (KOBA), Polo Bike Dukuh Atas, Onthel Jakarta Selatan (OJS), Komunitas Oldskool BMX, Kemandoran Old Skool BMX(KEMOS), Komunitas BMX Senayan, Komunitas Sepeda Goyang, Komunitas Gowes Indonesia, Komunitas Sepeda Jangkung, Komunitas Sepeda Lipet Indonesia, Komunitas Sepeda Rombongan Suka-suka (ROSSA), Bikepacker Indonesia, Bike2Work Indonesia dan komunitas lainnya, baik komunitas sepeda atau komunitas musik. 
   Pada tahun 2012 kami kehilangan salah satu warga kami yang juga merupakan adik kandung dari Asky yang bernama almarhum Jesse yang mengalami kecelakaan motor pada saat pulang setelah mengerjakan tugas sekolahnya. Beliau memang baru, tapi berkat beliau kami masuk acara OVJ sahur yang disiarkan di Trans 7. 
  Kami sempat meramaikan panggung politik Jakarta pertama dan terakhir kalinya karena kami diundang oleh bapak Jokowi untuk gowes bareng dengannya sekitar Bundaran HI – Senayan. Mungkin banyak yang berpikiran kita dimanfaatkan politik tapi pernyataan tersebut adalah salah total. Karena justru bapak Jokowi lah yang kami manfaatkan tuk memperkenalkan komunitas kami ini ke masyarakat luas khususnya yang belum mengetahui adanya komunitas lowrider. Karena kami tahu beliau memiliki pendukung yang sangat banyak, dibanding kami yang masih belum dikenal oleh masyarakat umum. Pada tahun ini juga salah warga kami yaitu Oom Djoko dimintai hadir dalam acara Radioshow yang mewadahi musik indie di Tvone. Beliau dinobatkan sebagai pengunggah video terbanyak dari acara tersebut ke situs youtube.
  Pada tahun 2013 kado yang paling indah dihari jadi yang kami terima yaitu lahirnya SILBC Garut tepatnya pada tanggal 13 Januari 2013. Di tahun ini kami kehilangan lagi sahabat, keluarga kami yaitu Almarhum Iqbal Babal. Beliau meninggalkan kami setelah berjuang melawan penyakit ganasnya yaitu kanker darah yang biasa dikenal leukemia.
   Dengan Cerita tersebut adalah sejarah singkat kami, kami sudah menjalani komunitas ini hampir 5 tahun. Rahasia kami dalam membangun komunitas ini yaitu:
1. Tidak memakai struktur organisasi yang kaku sesuai teori organisasi yang umum tertera dalam buku, karena kami tanpa ketua dan semua warga memiliki hak yang sama;

2. Sistem kerja Pelaksana Kegiatan (Project Officer) yaitu setiap warga berhak memajukan komunitas dan bertanggung jawab atas proyek yang sedang dijalankannya;

3. Setiap masalah yang muncul akan diselesaikan bersama dengan kepala dingin;

4. Jika mau gowes tidak akan terpaku pada ada atau tidaknya acara, karena kami gowes untuk kebersamaan;

5. Setiap ada kegiatan gowes, usahakan adanya dokumentasi video maupun foto;

6. Dalam memutuskan suatu kegiatan, diselenggarakan dengan cara musyawarah antar warga untuk mencapai kesepakatan;

7. Selalu mengusahakan saling kenal antar warga lama maupun baru tanpa batas usia, agar tercipta rasa kekeluargaan yang erat; 

8. Memiliki uang kas sebagai dana cadangan yang dikumpulkan tanpa paksaan setiap bulan secara sukarela sesuai kemampuan warga;

9. Jika ada masalah pada saat gowes, maka yang ikut gowes semua harus berhenti untuk membantu hingga masalah terselesaikan;

10. Saling memanaskan (mengompori) sesama warga untuk hal positif. 


  Selama 5 tahun terakhir kami juga masih belajar dalam hal sepeda lowrider & kustombike. Alhamdulillah kami masih bisa bertahan sampai saat ini karena anggota kami memiliki mental yang kuat.

1 comment: