Thursday 23 October 2014

Gaul Dengan Sobat South Sumatera Lowrider


Sekitar awal bulan september sobat saya Adi 'Gembel' salah satu pengrajin  dan pemilik merk dagang Eightbellz spare part & aksesoris sepeda lowrider sudah mengumumkan bahwa beliau akan mengadakan hajatan ala warga penghobi sepeda lowrider yaitu sebuah kontes sepeda lowrider pada tanggal 19 oktober 2014 di GOR Bulungan, Jakarta Selatan. flyer sudah disebar via sosmed sampai doi menemui beberapa komunitas lowrider di Bundaran HI untuk memberikan informasi kontes tersebut. hal itu membuat sobat kami dari South Sumatera Lowrider ada rasa keingingan mengikuti hajatan tersebut.
Mereka langsung menghubungi Intan salah satu warga SIL yang ada di kontak bbmnya. karena Intan salah satu warga baru kami, dia agak bingung menyambut tamu. maka dari itu dia hubungi memberi informasi ke grup whatsapp begajulan warga SIL via Dani kekasihnya. Dari informasinya Dani bilang bahwa mereka akan naik kapal laut yang akan bersandar di dermaga Tanjung Priok. Saya dan beberapa sahabat saya kaget bahwa mereka mau ke jakarta dengan menaiki kapal laut dan menginap di kediaman Dani di Sunter. bukan karena Dani menolak mereka untuk menginap di kediamannya, tetapi pada tanggal 17 oktober kakaknya Dani melepas status lajangnya sehingga Dani sebagai adik, mau tidak mau harus membantu acara nikahan kakaknya. akhirnya Tono salah satu warga SIL menyarankan agar mereka naik bus turun di Terminal Bus Lebak Bulus, karena dekat dengan kediamannya dan juga doi menyarankan agar menginap di kediamannya. ternyata kami mendapat info bang Tama salah satu pendiri Palowty (Palembang Lowrider Community) tidak bisa ikut karena istrinya akan melahirkan. H-7 sebelum sobat kami datang kami ada ide untuk melakukan barberque-an bak Dominic Toretto & gangs di film Fast n Furious 6 tuk menyambut sobat kami ini. 
Hari kamis jam 14.00 sobat kami yang terdiri dari Ayun, Putra & Sabiet berangkat dari kota Palembang dengan menaiki bus Kramat Djati menuju poolnya di Lebak Bulus, karena terminal lebak bulus sedang dibongkar untuk membangun stasiun MRT maka dialihkan ke poolnya yang tidak jauh dari terminal bus Lebak Bulus. setelah menyebrang dari dermaga Bakauheni ternyata sekitar pukul 03.00 dini hari Jumat kapal laut yang ditumpangi sobat kami menurunkan jangkarnya karena menunggu antrian kapal lain yang masih bersandar di dermaga Merak. mereka menunggu hampir 3 jam ditengah Selat Sunda. 


hari jumat pagi saya buka pesan di grup whatsapp SIL, informasi dari Tono sobat kami dari Palembang sudah masuk Jakarta tetapi bus yang ditumpanginya memutar ke arah Rawamangun, Kelapa Gading terlebih dahulu baru nantinya masuk pemberhentian yang terakhir di Lebak Bulus. karena itu saya dan warga SIL lain yang tidak ada jadwal les balet & golf langsung meluncur ke kediaman Tono di Lebak Bulus. Jek salah satu warga kami dari rempoa sampai duluan di pool Kramat Djati dan bertemu trio sobat kami dari palembang, doi putuskan untuk menyewa taksi menuju kediaman Tono karena yang ada didalam pikiran Jek, mereka hanya membawa satu sepeda siap kontes ternyata mereka membawa 3 sepeda siap kontes maka dari itu kardusnya agak banyak. sebelumnya kami mohon maaf karena Jek sempat membawa rombongan sobat kami tersesat di dalam komplek kediaman Tono :D. setelah sholat jumat kami bersantap siang ketoprak yang agak sedikit pedas dipadu minuman cendol dingin. setelah santap siang Ayun mengeluarkan 1 kardus pempek yang dibuat dari ibunda salah satu warga Palowty. karena cuaca masih panas dan belum banyak warga SIL yang datang kita simpan di lemari pendingin. Sore harinya sebenernya kami diundang Moogy untuk mampir ke kediamannya dibilangan Cipayung, Jakarta Timur, karena doi kedatangan sobat kita juga dari Pontianak Lowrider, Kalimantan. bukan maksud kami menolak ajakan doi tetapi sikon pada waktu itu kami belum menyewa mobil dan juga Aji belum bangun dari tidur siangnya. setelah Ayun, Putra & Sabiet membersihkan badannya, ternyata sekitar 17.00 Aji datang ke kediaman Tono tuk mengajak sobat kami mengelilingi Ciputat dan mengambil printer dan laptopnya doi yang sudah beres diperbaiki di daerah Sawangan. kelura dari komplek kediaman Tono kami disambut kemacetan hingga melewati UIN saya pun berkata "Guys selamat datang di Jakarta yang penuh dengan kemacetan". setelah mengambil printer & laptopnya kami berbelanja jagung, ubi, saus, arang & air mineral di salah satu pasar tradisional di bilangan Ciputat. Sesampainya di kediaman Tono, para warga SIL mulai berdatangan termasuk OmDjoko yang ingin sekali menyambut sobat kami dari Palembang. disela bakar bakar jagung & ubi dengan penuh canda tawa, Ayun bercerita tentang South Sumatera Lowrider, itu sebuah paguyuban penghobi sepeda lowrider yang berada di wilayah seantero wilayah Sumatera Selatan yang berdiri pada tanggal 01 januari 2013 bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar klub yang ada didalamnya. klub yang ada dibawah naungannya yaitu Palowty (Palembang Lowrider Community), Lowrider Lahat, Kingstone Lowrider (Baturaja), Linggau Street Lowrider (Linggau), Lowrider Muara Enim, Selero Lowrider (Lahat), Intrest Lowrider ( Lahat), Lowrider Kota Nanas (Prabumulih) & Ogan Ilir Lowrider. dari cerita Ayun juga kami menangkap problem yang muncul disana yaitu kebakaran hutan & lahan gambut sehingga jarak pandang hanya kurang lebih 10 M, disela itu Putra yang sedang mengupas kulit jagung nyeletuk "yang kasihan tu anak balita om, kalo kami mah tak apalah karena terbiasa meroko" problem kedua dari sobat kami ini yaitu pas car free day tuk berkumpul dengan warganya ternyata harus berebut tempat berkumpulnya dengan pedagang yang mencari rejeki di acara CFD tersebut. Sebaiknya saran kami pemerintah daerah memperhatikan 2 hal tersebut yaitu kebakaran hutan & relokasi pedagang. suasana di kediaman Tono makin hangat karena doi baru saja menggoreng pempek asli buatan ibunda salah satu warga Palowty, dalam sekejap habis disikat para warga SIL karena memang rasanya itu tidak berbohong, sangat enaaaaakk bin leeeezzaaaaaaaattt braaddeerr.
Dihari sabtunya trio sobat kami dan Tono masing masing mulai merakit sepeda kontes yang dibawanya dari Palembang. jadi mereka merakit satu sepeda hingga beres. karena merakitnya santai dan belum ada niat jalan jalan dan juga kondisi mereka masih capek perjalanan dari Palembang ke Jakarta mereka merakit 4 sepeda dari pagi hari sekitar jam 10an hingga malam karena mereka mempreteli sepeda mereka tuk bisa masuk dalam kardus. ternyata pas merakit sepedanya Putra satu hal yang tertinggal, yaitu pedalnya yg kiri tertinggal. disela sela merakit mereka memesan mobil sewa tuk dipakai mengantar rombongan menuju hajatan eigthbellz lowrider show. setelah itu setelah magrib sobat kami Sabiet membantu mengkikir fork, tali rem dan merakit sepeda under 20 nya Tono yang memang agak sulit karena bentuk sepedanya kecil bin imut. sebenernya saya ingin mengajak mereka ke acara Tweedride, acara itu merupakan gowes bareng mengelilingi Bundaran HI - Monas - Taman Suropati dengan berstyle ala bos mafia tapi tak apalah kami juga mengerti mereka masih capek. 

Hari H hajatan Eightbellz lowridershow tanggal 19 oktober 2014 diawali dengan rasa kecewa atas tidak profesionalnya penyewa mobil, karena Ayun, Putra, Sabiet, Aji & Tono dihari sebelumnya memesan mobil Luxio ternyata dikasihnya APV, mereka sempat berdebat karena tidak sesuai diharapkan. setelah itu mereka mempreteli jok mobil agar memuat 4 sepeda yang siap kontes beserta pemilik dari sepeda tersebut. karena pada saat acara baka bakar jagung ada yang terceplos kepingin merasakan CFD jakarta dan melihat bening bening yang biasa mereka lihat dari foto FB Oom Djoko, dari keceplosan itu kami siapkan rencana jadi mereka ikut ke HI dengan mobil sesampainya disana bertukar dengan warga SIL yang gowes, ternyata tidak memungkinkan mereka ikut gowes bareng ya jadinya mereka hanya berfoto di HI langsung meluncur ke GOR Bulungan, Jakarta Selatan. 


slogan "Veni, Vidi & Vici" layak didapatkan oleh mereka, yupp mereka datang, mereka bertanding & mereka menang. tanpa sia sia guys mereka berhasil menyabet juara 3 kelas trike yang diperoleh Ayun dan juara 2 kelas street kustom yang diraih oleh Sabiet dan Putra juga mendapat sepasang pedal karena salah satu kontestan terjauh yang datang setelah sobat kami dari Pontianak Lowrider, Kalimantan di acara eightbellz lowridershow. pada pukul 18.00 setelah acara tersebut beres para hadirin hadirohnya bubar, Tono bilang kepada saya bahwa batas sewa mobilnya ini hingga 24 jam terhitung dari jam 06.00 pagi jadi masih ada waktu 12 jam lagi berniat mau ngajak jalan mereka mengelilingi kota Jakarta. 

tadinya Aji ingin mengajak saya bersama rombongan ke Monas karena mereka melewati jalur dekat kediaman saya, tetapi sikon saat itu capek bin ngantuk akhirnya saya batal ikut. Di Monas ada warga SIL lain yang ikut  menemani Ayun, Putra & Sabiet yaitu Adam & Dani. saya tidak tau apa yang dimimpikan Putra pada malam sebelumnya tanpa disangka Putra yang ingin mengambil uangnya di ATM malah dituduh mau mencuri ATM oleh satpam karena memang jam operasional ATMnya sudah tutup. sialnya lagi Putra dituduh oleh salah satu tentara telah merusak motornya padahal pelakunya jelas bukan doi. sayangnya rombongan tidak boleh masuk ke dalam Monas karena dalam proses sterilisasi oleh paspampres karena mereka baru sadar besok paginya akan diadakan kirab budaya menyambut presiden baru Bapak Joko Widodo. tetapi karena mereka bilang dari Palembang petugas mengizinkan mereka masuk ke lingkungan Monas dengan syarat tidak terlalu lama. setelah puas berfoto ria di Monas mereka ingin beranjak dari tempar parkir mereka ternyata mobil yang ditumpangi mereka menjadi tempat dandan para wanita karena kaca mobilnya agak gelap, mungkin kalo mereka buka kaca mobil para wanita tersebut malu bukan kepalang. setelah dari Monas rombongan beranjak Kota Tua yang terdapat museum Fatahillah. sesampainya disana moodnya langsung turun karena banyaknya pedagang asongan sehingga menutup jalan masuk. Kota Tua yang dahulu indah sekarang lebih kumuh dan berantakan karena ulah pedagang asongan yang seenak jidatnya berjualan. karena itulah mereka memutuskan tuk pulang ke kediaman Tono. diperjalanan Adam salah satu warga SIL yang ikut memberi informasi sepanjang jalan Hayam Wuruk terdapat kupu kupu malam, sengaja mobil dipelankan agar bisa cuci mata, namun disaat yang lainnya pada mencuci mata Sabiet hanya tertidur pulas karena mungkin terlalu capek.
Dihari seninnya Ayun, Putra, Sabiet & Tono baru bangun dari tidurnya sekitar pukul 11.00 siang. mereka mulai mempreteli sepedanya untuk dimasukan ke dalam kardus yang mereka bawa. seperti pada waktu merakit mereka packing sepedanya hampir sampai magrib. setelah beres mempacking sepeda Aji yang kediamannya dalam satu komplek dengan Tono mengajak mereka ngerujak, tak lama Adi 'Gembel' selaku pembuat hajatan lowrider datang dan mengobrol cukup lama dengan Putra dan lainnya seputar kontes yang baru selesai diadakan olehnya. esok harinya dipagi hari mereka memesan tiket bus Kramat Djati yang poolnya itu tidak jauh dari kediaman Tono. dari jadwal yang tertulis bus akan berangkat pada pukul 13.30. sebelum itu mereka mengisi perut terlebih dahulu. setelah sampai pool bus mereka masih belum tau bus mana yang tujuan Palembang karena disana ada 3 bus. ngaret satu jam dari jadwal bus baru berangkat pukul 14.30 menuju Palembang. 





berat rasanya melepas mereka walaupun kami bertemu hanya sebentar tapi kami sudah menganggap mereka sebagai sahabat. kami mohon maaf kepada Ayun, Putra & Sabiet atas kekurangan kami. dan mohon agar segala aksi kegilaan kami lakukan yang kalian lihat jangan diikuti sesampainya di Palembang. salam untuk teman teman South Sumatera Lowrider.

Sumber : Ayun, Putra & Sabiet
Foto : Tono, Aji, Andry, Oom Djoko, Ayun, Putra & Sabiet

Baca juga artikel lainnya di >> Daftar Blog

No comments:

Post a Comment