Monday 5 May 2014

Hajatan Lowrider Di Buitenzorg



 Ini merupakan turing ke Buitenzorg kami yang ke beberapa kalinya. karena dari dulu SILBC terbiasa tuk turing dengan sepeda lowrider *artikel sejarah SILBC bisa cek di >> sini Buitenzorg bukan di Belanda tetapi di negara tercinta kita yaitu Indonesia. Yang biasa dikenal orang banyak adalah kota hujan yang terletak di provinsi Jawa Barat yaitu kota Bogor. Yap, kami mengunjungi kota Bogor tuk menghadiri undangan perayaan hari jadi pada tanggal 17 maret 2013 oleh sahabat-sahabat kami yang tergabung di Buitenzorg Lowrider. mereka merupakan sebuah komunitas sepeda lowrider di kota Bogor yang biasa berkumpul di sempur setiap minggu pagi. 
 Kamipun bersigap mendengar hajatan tersebut dengan merencanakan gowes dengan sepeda-sepeda kami pada H-7(kebetulan pas saya sudah lulus sidang skripsi, jadi tidak ada beban). Karena menurut kami itu adalah sebagai kehormatan dan kebanggaan kami bisa diundang oleh mereka. Pada tanggal 16 maret 2013 malam warga SILBC yang ikut turing yaitu Koko, Baihaqi, Noviansyah, Rahmat dan Iko berkumpul sambil mengisi “amunisi” kami seperti susu hangat bercampur jahe di bengkel bernama Babal’s corner sebuah bengkel sepeda yang dimiliki dan dikelola oleh almarhum Iqbal Babal salah satu warga kami di bilangan Rempoa, Jakarta Selatan.



 Perjalanan dimulai dari pukul 20.00 dari Babal’s corner, Karena Fajar telah sms kami bahwa dia menunggu di perempatan Pamulang, karena sebelumnya dia ada urusan di daerah tersebut. Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, tak lama bertemu dengan Fajar kami memutuskan mengisi “bahan bakar” di salah satu warteg daerah Pondok Cabe. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Bogor.



 Kami sempat berhenti lagi di Pasar Parung tuk membeli air mineral bebrapa botol. Setelah berangkat dari Pasar Parung lumayan lama menggowes sepeda kami akhirnya kamipun berhenti(lagi) di daerah Bilabong. Di sana kami beristirahat sambil mengemil pisang goreng dan menyuruput kopi yang menghangatkan badan karena suhu udara di sana cukup dingin. 


 Setelah rehat sejenak kami lanjutkan perjalan menuju Bogor. ternyata kami salah ambil jalur, sehingga jaraknya agak jauh. yang seharusnya melewati Semplak melainkan melewati Kebon Pedes, Tanah Sereal. setelah kami tiba di daerah Perumahan Yasmin disambut dengan hangat oleh Galuh yang mengendarai honda CBnya yang dimodifikasi ala cafe racer. dia langsung mengajak ke warnetnya yang terletak tak jauh dari jalan. sesampainya di warnet dia waktu menunjukan kalo tidak salah pukul 01.00 dini hari, ternyata beberapa anggota Buitenzorg Lowrider yang pada malam dini hari itu masih belum tidur tuk menunggu kami di warnet tersebut. Kami sangat berterimakasih kepada Galuh Pamungkas salah satu anggota dari Buitenzorg Lowrider yang menyediakan tempat istirahat yang nyaman tuk kami di Kediamannya. 

 Tepat pukul 07.00 pagi kami dijemput oleh Aldian 'kebo' dan beberapa anggota dari Buitenzorg Lowrider dari rumah Galuh ke tempat acara yang bertempat di Highvolt distro yang berkonsep kustom kulture di Jl. Manunggal. Sepanjang jalan kami disuguhkan oleh pemandangan yang memukau nan indah Gunung Salak. Sesampainya di tempat acara sudah banyak berkumpul sahabat-sahabat dari Buitenzorg Lowrider. Sebuah pertanyaan pun muncul dari salah satu warga kami “warteg yang terdekat dimana ya?” karena kami belum mengisi “bahan bakar” dari bangun pagi. kami tidak melihat bahwa wategnya tepat di samping distro Highvolt. Kesempatan ini saya(iko) gunakan tuk berkunjung ke rumah nenek saya yang terletak di belakang distro Highvolt. 

 Tak lama kemudian rombongan sahabat-sahabat kami dari Closed BC datang ke TKP. Mereka merupakan komunitas lowrider berbasis di daerah Depok dan Cibinong. Dan disusul oleh komunitas lowrider di Gunung Putri, Parung Street Lowrider, Bekasi Street Lowrider dan Chicken Jantan Lowrider yang juga berasal dari domisili Depok. Disela makan pagi kami mendapat kabar bahwa Oomdjoko sedang dalam perjalan menuju Bogor dengan kereta ingin datang dan meramaikan ke acara tersebut. 

 Kami pun semakin bersemangat menyambut beliau, karena tidak ada beliau kami tidak bisa bernarsis ria di video maupun foto. Kurang lebih pukul 09.00 pagi setelah Oomdjoko sampai, kami beranjak dari tempat tuk gowes bareng keliling kota Bogor. Kami melewati rute Jl. Manunggal – Jl. Pasar Mawar – Merdeka - Taman Topi – Kebon Raya Bogor – Jl. Sukasari – Jl. Padjajaran – Taman Surya Kencana – Istana Bogor – Air Mancur – Jl. R.E Martadinata - Jl. Manunggal dengan trek sedikit agak menanjak (kami sempat bingung mengapa rata-rata sepeda sobat-sobat Buitenzlow memakai rasio gir depan yang kecil, ternyata untuk membuat sepeda lebih enteng di trek yang biasa mereka lahap) . Menurut saya kota berjuluk kota hujan ini pun memiliki masalah serius yaitu angkot, mereka telah menghijaukan kota Bogor bukan karena pohon yang mereka tanam,melainkan karena kesemerautan yang seenak jidat mereka menaiki dan menurunkan penumpang tanpa memikirkan pengguna jalan yang lain.







  Di depan Kebon Raya Bogor kami berhenti sejenak karena rombongan di belakang kami tertinggal cukup jauh, momen itu kami jadikan ajang untuk narsis bersama. Akhirnya rombongan sudah terkumpul kami melanjutkan perjalanan menuju jalan Sukasari, di sana kami disajikan pemandangan gedung tua khas belanda. menurut info yang saya dapat di sana tempat wisata kuliner khas Bogor, sayang kami tidak bisa mencicipi kuliner tersebut karena harus mengikuti acara gowes bareng. Setelah melewati Jl. Padjajaran kami sempat berfoto di depan gerbang Istana Bogor. Setelah warga lowrider bernarsis ria, berniat untuk rehat sejenak, ternyata dari sebrang jalan terlihat pria gagah berseragam tentara dengan tulisan PM menghampiri rombongan. Beliau pun menyampaikannya dengan baik dan ramah(padahal kami sudah aga sedikit ketakutan bin ciut karena perkiraan kami beliau akan marah-marah) bahwa kami diinstruksikan segera pindah karena berada di depan gerbang Istana Bogor dan juga menduduki pos PM yang kebetulan sedang kosong tidak ada penjaga. karena itu kami segera melanjutkan gowes menuju TKP. Sesampainya di tempat acara kami disuguhkan oleh nasi kotak tuk santap makan siang, beberapa permainan dan hadiah yang telah dipersiapkan oleh sahabat-sahabat Buitenzorg Lowrider selaku panitia. Acara berlangsung meriah dan seru karena ada permainan yang mengocok perut para goweser yaitu drag sepeda lowrider bukan yang tercepat melainkan yang paling lambat sampai garis finish.











  Jam demi jam kami lewati, tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul 14.30 rombongan dari sahabat Closed BC yang di komandani oleh Bang Benny pun meninggalkan tempat acara. Sedangkan kami masih menunggu salah satu warga kami yang sedang berkunjung ke rumah neneknya yang terletak tak jauh dari tempat acara(psssttt ternyata iko curang dia sempat tidur di sana dan parahnya sy lupa menyerahkan kupon undian ke panitia sedangkan warga lainnya mengikuti acara). Kami dan Bekasi Street Lowrider meninggalkan acara dan berpisah dengan sahabat-sahabat Buitenzorg Lowrider pada pukul 15.00. tak jauh kami meninggalkan tempat acara kami diucapkan selamat tinggal dengan hujan deras yang membasahi kota Bogor. Jika kami berteduh dengan waktu yang lama kami tidak akan sampai Jakarta. Kamipun putuskan tuk menerabas hujan gerimis yang tidak kunjung henti. Sesampainya di daerah Warung Jambu kami bertemu rombongan dari Closed BC dan Gunung Putri yang sedang berteduh sambil membetulkan sebuah sepeda yang bermasalah. Kamipun segera berhenti karena itu prinsip kami jika salah satu bermasalah dengan sepedanya maka yang ikut turing harus berhenti. Masalah sepeda sudah beres dan hujan pun sudah reda, kamipun segera menggeber sepeda kami melalui jalur Jl. Raya Bogor dan berpisah dengan sahabat-sahabat dari lowrider gunung putri dan Closed BC yang berbasis Cibinong di daerah pemda Cibinong. Di sana kamipun terpisah dengan Noviansyah dan Rahmat, karena mereka ikut rombongan dari Bekasi Street Lowrider yang berada di depan kami. Hampir 20 menit saya menunggu rombongan belakang saya ternyata mereka cukup jauh tertinggal dari rombongan depan. tak jauh melewati pasar Cibinong kami menemui warteg(akhirnyaaa). Tanpa pikir panjang kami rehat sejenak di warteg tersebut tuk minum kopi maupun mengisi bahan bakar.

 Eh ternyata Bang Benny dari Closed BC muncul, karena memang dia berada di rombongan paling belakang. Bahan bakar terisi penuh maka kami lanjut perjalanan pulang bersama Closed BC, kami berpisah dengan Bang Benny dia menuju Cilodong karena kami tidak melewati jalur tersebut. saya tidak tau pada saat itu melewati jalur mana(karena dulu belum memakai smartphone yang ada GPSnya)melwati perkampungan cukup jauh dan tiba-tiba kami muncul di Jl. Margonda Raya. Setelah melewati jalur tersebut rupanya Baihaqi memiliki jalan tembus menuju Jagakarsa melewati hutan Universitas Indonesia. saya kira hanya rombongan kami saja yang melewati jalur tersebut, ternyata banyak alay mengendarai motor di sana dan juga ada yang pacaran juga di area tersebut(padahal di hutan lohh). Alhamdulillah kami sampai di kediaman Baihaqi di bilangan Jagakarsa pukul 18.00 di sana kami beristirahat sejenak dan ngopi(lagi). Dari titik Pondok Pinang kami berpisah dengan Fajar yang menuju arah Pamulang sedangkan saya dan Koko menuju Kebayoran. 
  Kami melakukan turing bukan hanya sekedar mengetes betis dengan gowes jarak jauh namun kami ingin menumbuhkan rasa persaudaraan antar warga SILBC maupun antar komunitas lowrider. Dengan turing juga akan terlihat karakter para warga dan bisa melihat ke-solidan antar warga.

No comments:

Post a Comment